KEGIATAN KEAGAMAAN

MTs Ma’arif Munggung

Kegiatan keagamaan menjadi nadi utama dalam pembentukan karakter siswa-siswi di MTs Ma’arif Munggung. Setiap hari, suasana madrasah diwarnai dengan lantunan ayat-ayat suci dan doa, menciptakan lingkungan pendidikan yang religius, berakhlak mulia, dan berwawasan Aswaja.

Aktivitas Harian Penuh Berkah (Senin s.d. Sabtu)

Awal hari di MTs Ma’arif Munggung selalu dimulai dengan agenda spiritual yang terstruktur:

• Pukul 06.45 WIB – Pembacaan Surat Al-Waqiah: Seluruh siswa dan dewan guru berkumpul untuk bersama-sama membaca Surat Al-Waqiah. Kegiatan ini merupakan rutinitas wajib yang bertujuan menanamkan kecintaan pada Al-Qur’an dan memohon keberkahan serta kelancaran rezeki, baik lahir maupun batin.
• Mahalul Qiyam: Usai membaca Surat Al-Waqiah, dilanjutkan dengan lantunan Mahalul Qiyam. Momen ini menjadi penutup rangkaian pembacaan yang penuh penghayatan, membangkitkan semangat keislaman dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
• Sholat Dhuha Berjamaah: Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan Sholat Dhuha berjamaah. Ibadah sunnah ini dilaksanakan secara tertib dan khusyuk, menjadi sarana pembinaan kedisiplinan beribadah dan pembiasaan diri untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.
• Pra-KBM (Kegiatan Belajar Mengajar): Tepat sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, seluruh civitas akademika kembali berkumpul untuk:
  • Pembacaan Doa Bersama: Doa bersama dipanjatkan memohon kemudahan dalam menuntut ilmu dan keberkahan atas semua aktivitas.
  • Membaca Asmaul Husna: Lantunan Asmaul Husna menggema, sebagai upaya mengingat dan meneladani sifat-sifat Allah, sekaligus memupuk ketenangan jiwa dan pikiran sebelum menerima pelajaran.

Tradisi Keilmuan Setiap Hari Sabtu

Hari Sabtu di MTs Ma’arif Munggung memiliki kekhasan tersendiri dalam penguatan tradisi keagamaan ala Nahdlatul Ulama (NU):

• Tuntunan Membaca Al-Qur’an (Tartil dan Tahsin): Siswa-siswi dibimbing secara intensif dalam kegiatan tuntunan membaca Al-Qur’an, yang berfokus pada perbaikan tartil (keindahan bacaan) dan tahsin (ketepatan makharijul huruf). Ini memastikan setiap siswa mampu membaca Kitabullah dengan baik dan benar.
• Lalaran Tahlil: Sebagai bagian dari pendidikan tradisi keislaman yang kuat, kegiatan diakhiri dengan lalaran tahlil. Tradisi membaca tahlil ini membiasakan siswa-siswi dengan amalan-amalan khas NU dan menumbuhkan rasa solidaritas serta spiritualitas.

Melalui rangkaian kegiatan ini, MTs Ma’arif Munggung tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia, kokoh dalam beribadah, dan kental dengan nilai-nilai keislaman ahlussunnah wal jama’ah.